SEDANG DALAM TAHAP UJI COBA!!!

Asal mula Desa Soco Magetan

Soco adalah merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Menurut catatan sejarah desa Soco adalah merupakan tempat yang digunakan oleh pemberontak PKI Moeso tahun 1948 untuk membunuh orang-orang yang dianggap menghalangi program PKI. Berpuluh-puluh orang yang tak berdosa dibunuh secara keji dan di luar batas kemanusiaan, yaitu di siksa didalam kereta lalu dimasukkan ke dalam sumur. Untuk mengenang para pahlawan yang gugur di tempat ini Pemerintah Daerah membangun monumen di dua tempat tersebut, yang di namakan monumen Soco I dan monumen Soco II.

Sekarang ini monumen Soco menjadi salah satu obyek wisata sejarah di Magetan, yaitu monumen untuk memperingati pemberotakan berdarah yaitu pemberontakan PKI pada tahun 1948, yang ditandai dengan dibangunnya monumen berupa gerbong Kereta Api "Kertopati".

Menurut catatan sejarah korbannya yang tewas dalam peristiwa tersebut berjumlah 108 orang, mereka terlebih dahulu di angkut dengan kereta Kertopati dan di siksa di dalamnya sampai mati , baru kemudian di masukkan ke dalam sumur Soco. Adapun monumen Soco ini dibuat tepat di atas sumur bekas pembuangan mayat korban-korban keganasan PKI tersebut, dan Kereta Kertopati juga di jadikan monumen untuk mengenang keganasannya PKI.

Menurut cerita orang tua-tua di desa Soco ini dahulunya berwujud hutan yang banyak di tumbuhi pohon bambu-bambu yang sangat besar. Karena sangking banyaknya pohon bambu yang tumbuh di daerah itu, orang orang menyebut daerah tersebut dengan hutan bambu.

Konon pada suatu ketika datanglah beberapa orang pendatang baru yang dipimpin oleh seorang yang disebut SINGOSUTO. Untuk penjelasan pendatang baru tersebut kami tidak menemukan sumber yang pasti mengenai dari mana datangnya mereka.

Menurut cerita di hutan bambu ini Singosuto bersama pengikutnya mulai membabad hutan untuk memperoleh lahan dan tempat untuk berteduh. Mereka membabad hutang dengan pantang menyerah, hampir siang dan malam mereka tak henti-hentinya membabad hutan, dengan harapan mereka dapat segera memperoleh lahan dan tempat berteduh tercapai.

Dari sekian pohon bambu yang di tebangi, mereka banyak menemukan pohon bambu yang cabangnya saling bertemu yaitu dua cabang kanan-kiri tumbuh dalam satu ruas (jw. Soco/pethuk). Demikian banyak soco-soco yang di temukan, maka setelah lahan itu telah terbuka dan berwujud pemukiman, penghuni setempat sepakat menamakan pemukimannya itu dengan nama SOCO, yang tentunya di pimpin oleh Singosuto. Nama SOCO ini dipakai sebagai nama desa yaitu desa SOCO Magetan sampai sekarang.

Adapun yang pernah menjadi kepala desa Soco adalah:
  1. Singosuto
  2. Karyomenggolo
  3. Dulwono
  4. Pengganti seterusnya

0 komentar:

Posting Komentar